Selasa, 30 April 2013
Jumat, 12 April 2013
ROBITHOH KEMBALI KEHILANGAN SANTRIWATI TERBAIKNYA
“Kullu
nafsin dzaaikhotu-l-maut”, setiap diri
(yang hidup) pasti akan mati. tidak
ada yang mengetahui kapan kematian itu akan terjadi pada seseorang, termasuk
salah seorang santriwati pondok pesantren modern robithoh yang saat ini duduk
di kelas 3 KMI. Sebut saja Rina Tini Puspita, anak dari Bapak
Pipin Rinjani dan ibu Yani Maryani ini menghembuskan nafas
terakhirnya dirumah sakit setelah menjalani perawatan selama empat hari atas
penyakit Infeksi Pembuluh Darah yang
dideritanya. Rina yang lahir pada tanggal 15 Februari 1998 Ini masih terbilang
cukup muda untuk menutup usianya, belum lagi ia akan menghadapi ujian nasional
yang hanya tinggal menghitung hari. Namun sudah menjadi kehendak sang khaliq,
pada usianya yang kelima belas tepatnya tanggal 12 Afril 2013 ia harus menutup
usianya dan meninggalkan keluarga, kerabat beserta 10 orang rekannya yang saat
ini sama-sama duduk dikelas 3 KMI.
Foto 0.1 (Rina Tini Puspita)
Rina Tini
Puspita dikenal sebagai seorang
santriwati yang penurut dan gemar membantu sesama temannya selama ia berada di
pondok pesantren. Itulah salah hal yang membuat seluruh keluarga pondok dan
semua rekannya begitu berat untuk melepaskan kepergiannya.
Foto 0.2
“Cukup sudah
robithoh kehilangan beberapa santri terbaiknya”, itulah ungkapan dari beberapa orang sahabat
yang selama ini dekat dengannya. Pasalnya pondok pesantren modern robithoh
telah kehilangan 3 orang santrinya selama 3 tahun berturut-turut pada bulan
yang sama. Dua tahun yang lalu Almarhumah
Risma telah dipanggil kerahmatullah, dan setahun kemudian Almarhumah Asri sundari juga turut dipanggil
pada bulan yang sama. Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita
semua.
Langganan:
Postingan (Atom)