Labels

Jumat, 12 April 2013

ROBITHOH KEMBALI KEHILANGAN SANTRIWATI TERBAIKNYA



“Kullu nafsin dzaaikhotu-l-maut”, setiap diri (yang hidup) pasti akan mati. tidak ada yang mengetahui kapan kematian itu akan terjadi pada seseorang, termasuk salah seorang santriwati pondok pesantren modern robithoh yang saat ini duduk di kelas 3 KMI. Sebut saja Rina Tini Puspita, anak dari Bapak Pipin Rinjani dan ibu Yani Maryani ini menghembuskan nafas terakhirnya dirumah sakit setelah menjalani perawatan selama empat hari atas penyakit Infeksi Pembuluh Darah yang dideritanya. Rina yang lahir pada tanggal 15 Februari 1998 Ini masih terbilang cukup muda untuk menutup usianya, belum lagi ia akan menghadapi ujian nasional yang hanya tinggal menghitung hari. Namun sudah menjadi kehendak sang khaliq, pada usianya yang kelima belas tepatnya tanggal 12 Afril 2013 ia harus menutup usianya dan meninggalkan keluarga, kerabat beserta 10 orang rekannya yang saat ini sama-sama duduk dikelas 3 KMI. 

 Foto 0.1 (Rina Tini Puspita)

Rina Tini Puspita dikenal sebagai seorang santriwati yang penurut dan gemar membantu sesama temannya selama ia berada di pondok pesantren. Itulah salah hal yang membuat seluruh keluarga pondok dan semua rekannya begitu berat untuk melepaskan kepergiannya.

Foto 0.2

“Cukup sudah robithoh kehilangan beberapa santri terbaiknya”, itulah ungkapan dari beberapa orang sahabat yang selama ini dekat dengannya. Pasalnya pondok pesantren modern robithoh telah kehilangan 3 orang santrinya selama 3 tahun berturut-turut pada bulan yang sama. Dua tahun yang lalu Almarhumah Risma telah dipanggil kerahmatullah, dan setahun kemudian Almarhumah Asri sundari juga turut dipanggil pada bulan yang sama. Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.



  Foto 0.3